Subagio S.Waluyo (ed.)
Karya sastra yang paling mudah dicerna adalah cerpen. Meskipun terkadang sering juga ada orang yang gagal paham isi sebuah cerpen, mungkin jalan ceritanya yang penuh dengan imajinasi atau banyak ungkapan klise yang sulit dicerna, cerpen jelas menyajikan sebuah karya sastra yang memang bisa dinikmati sambil menunggu waktu yang singkat entah orang di terminal bus, stasiun KA, atau di bandara. Jadi, cerpen memang menyajikan jalan cerita yang demikian singkat (cerpen paling panjang sepuluh halaman, kalau ada yang lebih dari itu hanya sebuah pengecualian). Saking singkatnya hanya butuh beberapa menit selesai sudah orang membacanya. Harap diingat sebuah cerpen yang bermuatan karya sastra memang singkat mengungkap sebuah kehidupan, tapi di sana juga banyak berisikan renungan-renungan memaknai arti sebuah kehidupan. Agar tidak berpanjang kalam, silakan saja klik judul-judul cerpen berikut ini. Cerpen-cerpen di bawah ini semoga bermanfaat. Salam takzim dari Subagio S.Waluyo (pemerhati sastra).
- A. Makmur Makka-Suara Muazin dari Menara
- Abdul Rahim-Benih Padi Terakhir
- AJ Hara-Mimpi Seorang Istri
- AJ Hara-Pulang
- Akmal Nasery Basral-Putik Safron di Sayap Izrail
- Alfa Anisa-Lelaki Tua yang Takzim ke Mbah Yai
- Aksin Taksin Embe-Malam Minggu yang Sia-Sia
- AM Lilik Agung-Tentang Amira
- Dian Nangin-Angin Berkabar Hujan
- Edy Firmansyah-Perburuan Celurit Api
- Eko Darmoko-Setan Kecil di Telingaku
- Gol A Gong-Jasmine
- Gunoto Saparie-Ulang Tahun Ibu
- Herta Widya-Kampung Tubuh Manusia
- Insan Budi Maulana-Yang Mulia (Gejolak Batin Sang Hakim)
- Irwan Kelana-Paris, Salju, dan Gerimis
- Isbedy Setiawan ZS-Perempuan yang Patut Kusayangi
- Ismalinar-Si Kribo
- Isti Rahmawati-Sambar Terasi
- Karta Raharja Ucu-Bunga Krisan untuk Ibu
- Karta Raharja Ucu-Senyummu Seperti Sebongkah Gula Batu
- Maya Sandita-Amak Berpulang
- Muhammad Sadji-Anjing Tetanggaku Bernama Tobo
- Muhammad Sadji-Corona
- Nilla A Asrudian-Orang-Orang Jatuh
- Ratna Ning-Laki-Laki Bermata Dingin
- Silmi Afkarina Hanum-Bingkisan yang Tertukar
- Umi Kulsum-Viral
- Wildan Pradistya Putra-Setelah Dibawa ke Ruangan Besar
- Zahrah Muzdalifah-Ini bukan Impian Zahra