Subagio S. Waluyo

 

Adakah tokoh-tokoh di Indonesia yang benar-benar menerapkan inovasi di bidang pelayanan publik? Ada. Siapa? Anies Baswedan, mantan Gubernur DKI Jakarta, dan Ignasius Johan, mantan Dirut PT KAI. Adakah yang lain? Kalau dicari pasti ada, hanya untuk kali ini kita hanya akan membahas kedua orang tersebut. Untuk Anies Baswedan, kita mengambil tulisan Aulia Azzahra, mahasiswa UI, yang menulis tentang Anies Baswedan (AB). Sedangkan untuk Ignasius Johan (IJ) kita mengambil bahan dari Tri Septiyani, mahasiswa Undip,  yang menulis skripsi dengan objeknya IJ. Kita bahas dulu yang berkaitan dengan AB dengan melihat slide berikut tentang penghargaan untuk Pemrov DKI Jakarta.

***

Sebuah konsep, seperti PP, selain diperlukan adanya good governance (bahkan keduanya diibaratkan `simbiosis mutualisme`) juga kepemimpinan. Khusus untuk kepemimpinan sudah kita bahas cara pembentukannya di “6. ASN Perlu Dibangun Kepemimpinannya”. Usulan yang diajukan di situ lebih bersifat tekstual yang masih perlu diuji tingkat kesahihannya karena lebih cenderung mengarah pada wacana. Namanya juga wacana, boleh-boleh saja orang menyebut `Alaah, teori!`.  Meskipun demikian, untuk melengkapi sesuatu yang telah kita bahas tidak ada salahnya kita perlu juga belajar dari temuan di lapangan. Orang menyebutnya sebagai kontekstual.

          Sesuatu yang kontekstual ditemukan oleh Aulia Azzahra (AA) yang dituangkan ke dalam tulisan singkat seperti yang kita lihat nanti di bawah. Memang, tulisan itu singkat dan padat. Meskipun demikian, dari tulisan itu kita mendapatkan butir-butir buah pemikirannya yang bisa kita pelajari. Tulisan diawali dengan sebuah pertanyaan, “….kepemimpinan seperti apa yang diterapkan beliau?”. Dari pertanyaan tersebut, dijawab AA dengan membuat subjudul tulisannya “Anies Baswedan Sebagai Sosok Pemimpin Visioner dan Inovatif”. Tentang AB sebagaimana ditulis AA dalam subjudul tulisannya ada beberapa alasan. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat dalam slide berikut ini.

Empat kompetensi yang dimiliki AB sebagai pemimpin visioner sama dengan yang ditulis Burt Nanus (1992). Apakah AB benar-benar menerapkan konsep yang dikemukakan Burt Nanus atau ada konsep lain yang diterapkan AB yang memang mirip-mirip sama? Kita tidak tahu persis. Tetapi, manfaat apa yang diperoleh dengan menerapkan, misalnya, konsep yang dikemukakan Nanus oleh AB? Kita bisa lihat hasil-hasil kerja inovasinya, yaitu aplikasi Jakarta Terkini (JAKI). Sebagai sebuah aplikasi JAKI banyak membantu masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya dalam menerapkan pelayanan terpadu satu pintu. Bukan itu saja, JAKI juga berkontribusi ketika terjadi pandemi Covid-19, 2020-2021, di DKI Jakarta. Aplikasi JAKI di tahun 2022 memperoleh penghargaan TOP 45 (terpuji) Inovasi Pelayanan Publik (walaupun AB ketika pemberian penghargaan tersebut sudah tidak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta). Pemberitaan pemberian penghargaan dan AB sebagai pemimpin inovator bisa kita lihat di bawah ini.

Pemprov DKI Raih Penghargaan Top Terpuji lewat JAKI di Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 

Rabu, 7 Desember 2022 | 17:14 WIB

Penulis : G. Suranto

Redaktur : Untung S 

Jakarta, InfoPublik – Pemprov DKI Jakarta berhasil meraih penghargaan Top 45 (Terpuji) Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2022 pada ajang Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB). Penghargaan ini diterima berkat Inovasi JAKI dalam Integrasi Transformasi Digital Pelayanan Publik menuju Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di DKI Jakarta.

Kepala Unit Pelaksana Jakarta Smart City, Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Yudhistira Nugraha, Selasa (6/12) menghadiri Penganugerahan Bersama Pelayanan Publik dan Inovasi Birokrasi 2022 dari Kementerian PAN RB di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan.

“Penghargaan ini menjadi bukti transformasi digital dapat membangun ekosistem yang berkelanjutan dalam menciptakan efisiensi dan efektivitas pada pelayanan publik. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk mengoptimalisasi lagi transformasi digital, baik di Jakarta maupun daerah lainnya,” ujar Yudhistira di Balai Kota Jakarta, seperti dikutip dalam rilis PPID DKI Jakarta, Rabu (7/12/2022).

Sekilas tentang Anugerah Pelayanan Publik

Dalam mendorong reformasi birokrasi yang lebih berdampak, Kementerian PAN RB membuat sejumlah terobosan dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. Upaya inovatif pelayanan publik dikompetisikan untuk melahirkan budaya inovasi di semua kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Pada tahun ini, Kementerian PAN RB menyelenggarakan beberapa rangkaian acara, berupa Anugerah Pelayanan Publik, Penyerahan Simbolis Hasil Pelaksanaan Evaluasi Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah, serta Penganugerahan Zona Integritas 2022, dengan tema “Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik dan Reformasi Birokrasi Menuju Birokrasi Berkelas Dunia”.

Inovasi JAKI Raih Top Terpuji

Lewat ajang KIPP dari Kementerian PAN RB, perjalanan Inovasi JAKI tentang Integrasi Transformasi Digital Pelayanan Publik awalnya berhasil masuk ke dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2022 dan menjadi satu-satunya yang mewakili Provinsi DKI Jakarta.

Setelah diseleksi, JAKI akhirnya menjadi bagian dari Top 45 (Terpuji) Inovasi Pelayanan Publik dalam Anugerah Inovasi Pelayanan Publik. Berbagai inovasi yang melahirkan efisiensi telah ditorehkan oleh JAKI, seperti 179.123 laporan permasalahan per 6 Desember pukul 12.30 WIB masuk melalui JakLapor dan 31 fitur baru telah terintegrasi pada 2022.

Lebih dari 800 ribu orang yang telah men-download JAKI pada 2022. Sedangkan jumlah yang mendaftar vaksinasi COVID-19 melalui JAKI mencapai 800 ribu lebih pendaftar. Ini membuktikan JAKI mampu memberikan inovasi yang membantu masyarakat. Pada masa depan, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus mengembangkan aplikasi JAKI, agar dapat menunjang kebutuhan masyarakat secara digital.

Jakarta Sabet Dua Penghargaan dalam Sepekan Terakhir

Raihan JAKI kali ini merupakan penghargaan kedua yang dicapai Pemprov DKI Jakarta dalam kategori transformasi digital pelayanan publik dalam sepekan terakhir. Pada 1 Desember 2022, Pemprov DKI Jakarta juga berhasil meraih Apresiasi Daya Saing Digital Indonesia kategori Best Practices East Venture-Digital Competitiveness Index (EV-DCI) dalam ajang Regional Summit 2022. Kategori ini spesial, karena diberikan kepada wilayah yang secara konsisten selalu menjadi peringkat pertama pada EV-DCI. Ajang ini merupakan agenda tahunan Katadata Insight Center (KIC) East Ventures yang telah berjalan sejak 2020.

Lewat ajang Regional Summit, KIC dan East Ventures turut memberikan penghargaan terhadap 5 provinsi dan 21 kota kabupaten yang meraih pertumbuhan indeks tertinggi dalam EV-DCI 2022, yakni pemetaan daya saing digital daerah yang dibentuk dari 3 sub-indeks, 9 pilar, serta 50 indikator. Provinsi dan kota tersebut berasal dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, serta Maluku-Papua.

(https://infopublik.id/kategori/nasional-sosial-budaya/692110/pemprov-dki-raih-penghargaan-top-terpuji-lewat-jaki-di-kompetisi-inovasi-pelayanan-publik?show=)

Di luar empat kompetensi yang dimiliki AB, dalam pendekatannya, baik dengan para ASN DKI maupun masyarakatnya, AB menerapkan pendekatan perilaku dan situasional. Dalam pendekatan perilaku, AB menggunakan kepemimpinan taks oriented dan relationship oriented. Di samping itu, AB juga melakukan pendekatan situasional yang bisa dilihat buktinya ketika AB melakukan penanganan pandemi Covid-19 melanda. Keberhasilan dari aplikasi ini terbukti sangat efektif dan efisien karena aplikasi ini menghindari kontak secara langsung. Pendekatan ini jelas banyak memberikan manfaat. Dengan pendekatan ini masyarakat bisa melakukan pengaduan melalui JakLapor. Lewat aplikasi JakLapor masyarakat diberi kebebasan melakukan pengaduan. Penggunaan aplikasi JakLapor terbukti bisa menghindari jatuhnya korban akibat pandemi Covid-19 sehingga Provinsi DKI Jakarta berhasil menoreh prestasi peringkat pertama kategori penanganan Covid-19 melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) Kementerian Sosial (Kemensos) RI (https://megapolitan.kompas.com/read/ 2020/11/19/16385361/pemprov-dki-raih-penghargaan-penanganan-covid-19-dari-kemensos ). Slide berikut ini seperti yang telah disampaikan di atas, menggambarkan aspek kepimpinan AB yang mencakup dua aspek, yaitu taks oriented dan relationship oriented. Tentang kedua aspek tersebut juga bisa dilihat pada slide-slide berikutnya.

 

AB sebagai Gubernur DKI Jakarta juga menerapkan konsep digital leadership. Dimaksudkan dengan digital leadership adalah suatu proses seorang pimpinan yang mampu mengarahkan dan menjadi navigator dalam melaksanakan program transformasi digital agar dapat berjalan dengan sukses dan mencapai target yang diharapkan (https://www.ojk.go.id/ojk-institute/ id/capacitybuilding/upcoming/986/digital-leadership-untuk-memperkuat-transformasi). Sebagai seorang pemimpin AB sesuai dengan konsep digital leadership adalah seorang pemimpin yang langsung mengawal perubahan dan pemanfaatan teknologi dengan cepat di berbagai sektor. Sedangkan kolaborasi adalah proses bekerja sama untuk menelurkan gagasan atau ide dan menyelesaikan masalah secara bersama-sama menuju visi bersama. Di sebuah organisasi yang saling tergantung, kolaborasi menjadi kunci pemikiran kreatif. Kolaborasi itu penting untuk mencapai hasil terbaik saat menyelesaikan masalah yang rumit (https://www.catalystindonesia.id/info/kolaborasi). Sebagai bukti adanya penerapan digital leadership dan kolaborasi, Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan aplikasi +Jakarta (Plus Jakarta). Khusus untuk aplikasi ini silakan saja klik: https://plus.jakarta.go.id. Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta telah mewujudkan smart city. Ini memang benar-benar smart city. Smart City di DKI Jakarta memiliki empat prinsip, yaitu mobile first, data driven, digital experience, dan smart collaboration. Kita lihat slide-slide berikut yang menjelaskan tentang digital leadership dan Kolaborasi, Plus Jakarta, dan Empat Prinsip Smart City.

 

 

***

Tentang kepemimpinan AB, apa yang bisa kita komentari? Minimal kita mengatakan, “Ini benar-benar pemimpin yang `sesuatu banget`”. Susah mencari tandingannya di masa reformasi ini. Pola kepemimpinan AB yang benar-benar inovatif dalam pelayanan publik dengan menerapkan semua hal yang telah disampaikan di atas, tampaknya sesuai dengan yang disampaikan, baik oleh Ansell dan Gash (2008) bahwa kepemimpinan kolaborasi diperlukan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi organisasi. Bukankah AB memang menghadapi tantangan yang luar biasa? Sebagai pemimpin AB juga berhasil membangun relasi tanpa batas sehingga sebagaimana disampaikan Sanaghan dan Lohdorf (2015) mampu menciptakan peluang dan mekanisme organisasi. Salah satu bukti adanya penerapan kolaborasi dan kemampuan AB dalam membangun relasi bisa dilihat slide di atas itu bahwa Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika telah menyepakati untuk melakukan penandatanganan perjanjian dengan Pemrov DKI Jakarta dalam rangka pengembangan Jakarta Smart City. Sebagai pelengkap, kita lengkapi yang sudah kita uraikan di atas dengan tulisan AA tentang “Resep Rahasia Kepemimpinan Anies Baswedan” sehingga kita memiliki gambaran yang demikian lengkap pola kepemimpinan yang dibangun oleh AB.

Resep Rahasia Kepemimpinan Anies Baswedan:

Kolaborasi dan Inovasi

Aulia Azzahra

Undergraduate Public Administration Student at University Indonesia

Konten dari Pengguna

20 Desember 2022 15:1

Anies Rasyid Baswedan atau kerap dikenal dengan Anies Baswedan merupakan seorang mantan gubernur DKI Jakarta. Beliau menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada periode 2017-2022. Kepemimpinan Anies Baswedan sukses membangun DKI Jakarta menjadi sebuah kota maju yang mengadopsi proyek pembagunan dari kota-kota besar di negara lain. Lantas, kepemimpinan seperti apa yang diterapkan beliau?

Anies Baswedan Sebagai Sosok Pemimpin Visioner dan Inovatif

Burt Nanus (1992) menjelaskan bahwa sosok pemimpin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi, yaitu kemampuan berkomunikasi secara efektif, mampu memahami lingkungan eksternal dan bereaksi terhadap ancaman dan peluang, mampu membentuk dan mempengaruhi organisasinya, dan memiliki wawasan untuk mengantisipasi masa depan.

Empat kompetensi tersebut tercermin dalam sosok Anies Baswedan. Pertama, beliau memiliki kemampuan komunikasi yang efektif. Kemampuan tersebut rasanya jelas dimiliki oleh beliau. Sebelum menjadi gubernur DKI Jakarta, beliau terlebih dahulu diamanahkan untuk menjadi seorang pemimpin tertinggi di Kementerian Pendidikan dan Budaya Republik Indonesia pada tahun 2014-2016.

Kedua, sosok Anies Baswedan mampu bereaksi dengan peluang. Terbukti dengan pengakuannya bahwa ia senantiasa mengadopsi sistem proyek pembangunan kota besar di negara lain yang memberikan kesempatan kepadanya untuk melakukan berbagai pembangunan sarana dan prasarana di DKI Jakarta.

Ketiga, sosok Anies Baswedan dalam membentuk dan mempengaruhi organisasi yang dipimpinnya. Beliau selalu mengawasi kinerja dari tim kerjanya. Beliau juga mampu mempengaruhi para anggotanya dalam melatih dan meningkatkan profesionalitas aparat pemerintah DKI Jakarta. Sejalan dengan penuturan beliau yang mana pemerintah Provinsi DKI Jakarta menjadi aparatur pemerintah bertaraf internasional dilihat dari wawasan, tolak ukur kinerja, profesionalisme, dan semangat menciptakan kolaborasi.

Terakhir, sosok Anies Baswedan identik dengan wawasan yang dimilikinya untuk mengantisipasi masa depan. Beliau bersandar dengan pemanfaatan teknologi yang mendorong organisasinya dalam mengantisipasi kejadian di masa depan.

Selain itu, sosok Anies Baswedan juga merupakan sosok pemimpin yang inovatif. Salah satu inovasi yang dihadirkan pada masa kepemimpinannya, yakni aplikasi Jakarta Terkini (JAKI). Aplikasi tersebut membantu masyarakat karena model yang dikembangkan menerapkan pelayanan terpadu satu pintu (one stop service) yang mana masyarakat dapat menggunakan aplikasi tersebut untuk berbagai macam kegiatan yang telah disediakan oleh fitur di dalamnya.

Selain itu, JAKI juga ikut berkontribusi dalam penanganan covid-19 di DKI Jakarta. JAKI membantu proses layanan pendaftaran vaksinasi covid-19 yang berhasil menjadikan DKI Jakarta sebagai provinsi pertama di Indonesia yang mencapai target vaksinasi.

Anies Baswedan Menerapkan Pendekatan Perilaku dan Situasional dalam Kepemimpinannya

Sosok Anies Baswedan dikenal sebagai sosok pemimpin yang dijadikan panutan oleh para bawahannya dalam organisasi pemerintahan yang dipimpinnya serta masyarakat DKI Jakarta. Anies Baswedan selalu mengawasi timnya untuk mengetahui situasi kinerja dalam organisasi.

Kepemimpinan Anies Baswedan dinilai telah memenuhi dua aspek, yaitu task oriented dan relationship oriented. Hal tersebut dilaksanakan oleh beliau melalui fitur aplikasi JAKI, yaitu JakLapor. Masyarakat melakukan pengaduan sehingga pemerintah dapat mengatasi pengaduan tersebut yang menjadikan orientasi tugas dan hubungan dapat terjadi sekaligus.

Selain itu, pendekatan situasional juga diterapkan oleh Anies Baswedan selama menduduki jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pendekatan situasional yang paling nampak dari Kepemimpinan Anies Baswedan ini pada saat beliau melakukan penanganan saat pandemi covid-19 melanda. Pandemi covid-19 menuntut segala pekerjaan untuk dilakukan online dalam mengurangi kotak langsung di lingkungan masyarakat.

Anies Baswedan bersama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta mengintegrasikan pelayanan pengajuan dokumen kependudukan dan catatan sipil melalui pengembangan aplikasi Akses Langsung Pelayanan Dokumen Cepat dan Akurat atau biasa dikenal dengan aplikasi Alpukat Betawi. Aplikasi ini menghadirkan fitur untuk melakukan pengajuan dokumen kependudukan dan catatan sipil dengan menerapkan prinsip efisiensi untuk mengurangi kontak langsung di masa pandemi.

Digital Leadership dan Kolaborasi Membuat Sosok Anies Baswedan Lebih Dekat dengan Masyarakat

Digital leadership diperlukan dalam proses transformasi digital yang tengah berjalan saat ini untuk mengawal perubahan dan pemanfaatan teknologi dengan cepat di berbagai sektor, termasuk sektor pemerintahan. Kepemimpinan di era digital berfokus pada pemimpin yang mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di era digital sehingga mencapai target dari organisasi. Hadirnya aplikasi JAKI dan Alpukat Betawi menjadi salah dua contoh dari berbagai pelayanan yang dilakukan secara digital.

Anies Baswedan telah menciptakan berbagai inovasi yang dapat menunjang kelangsungan hidup masyarakat. Hal ini tentu tidak luput dari hubungan kerja sama atau kolaborasi yang dilakukan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan sektor publik atau sektor swasta lainnya. Melalui +Jakarta (baca: Plus jakarta), pemerintah Provinsi DKI Jakarta menciptakan sebuah wadah penggerak kolaborasi antar elemen masyarakat untuk menciptakan sebuah perubahan sehingga dapat menorehkan sejarah baru.

Kota Jakarta dikenal sebagai kota metropolitan yang identik dengan hiruk pikuk masyarakat. Jakarta menjadi kota berkumpulnya etnis dari budaya di Indonesia bahkan bahkan dunia. Dimensi Kota Jakarta yang kompleks ini menjadikan pemerintah perlu melakukan tata kelola kota yang baik.

Konsep smart city yang digandeng oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mewujudkan kualitas hidup dan kepentingan masyarakatnya dengan bermodalkan pemberdayaan manusia dan teknologi. Dalam mewujudkan konsep kota cerdas perlu diterapkan 4 prinsip Jakarta Smart City, yaitu mobile first, data driven, digital xperience, dan smart collaboration. Keempat prinsip tersebut tidak luput dari pemanfaatan teknologi digital. Kemudian, apa saja yang dilakukan oleh Anies Baswedan dalam membangun konsep Jakarta Smart City ini?

Kolaborasi diperlukan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi organisasi termasuk pemerintah misalnya untuk mengelola perubahan dan kompleksitas akibat globalisasi. Sementara itu, kepemimpinan merupakan variabel penting dalam keberhasilan atau kegagalan tata kelola kolaboratif suatu organisasi (Ansell dan Gash, 2008). Oleh karena itu, pemimpin harus mempunyai relasi tanpa batas, mampu menciptakan peluang dan mekanisme organisasi yang diperlukan untuk berbagi ide, pekerjaan dan tindakan yang lebih luas dan tanpa batas agar kolaborasi dapat tercipta (Sanaghan dan Lohndorf, 2015).

Dikutip dari halaman artikel berita yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, di mana dalam artikel tersebut dikatakan bahwa Anies Baswedan telah melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan 8 perusahaan rintisan (start-up) dalam rangka pengembangan Jakarta Smart City (JSC).

Kolaborasi tersebut dilakukan dengan menempatkan masyarakat sebagai co-creator dan pemerintah sebagai kolaborator. Jakarta Smart City membuka peluang yang mana menjadikannya wadah penyaluran inovasi bagi masyarakat dan mendukung untuk dapat tumbuh bersama melalui pengembangan inovasi berbasis digital.

Menurut saya, gaya serta pendekatan kepemimpinan yang diterapkan oleh Anies Baswedan ini sangat cocok diterapkan di zaman sekarang. Di mana semakin banyak tuntutan dari masyarakat untuk melakukan perubahan dalam tata kelola pemerintahan dan pemberian layanan publik. Hal ini juga didukung oleh perkembangan teknologi-teknologi digital yang saat ini semakin luas. Pemanfaatan teknologi digital dapat menunjang kualitas pemerintah dalam melakukan fungsi penyelenggaraannya. Sehingga, keberhasilan kepemimpinan Anies Baswedan ini terletak pada inovasi dan kolaborasi yang dilakukannya.

(https://kumparan.com/aulia-azzahra-1671171863845479523/resep-rahasia-kepemimpinan-anies-baswedan-kolaborasi-dan-inovasi-1zTFqPuyNqo/full)

***

Dalam kurun waktu 77 tahun Indonesia merdeka, untuk DKI Jakarta boleh dikatakan baru kali ini kita menemukan seorang gubernur yang fenomenal. AB boleh dikatakan gubernur yang benar-benar layak dijadikan sebagai contoh teladan dalam kepemimpinannya. AB benar-benar pemimpin yang visioner. Pemimpin yang juga menerapkan konsep inovasi dalam pelayanan publik. AB jelas seorang pemimpin yang berlatar belakang akademisi bukan saja berteori, tetapi juga teori-teori yang diperoleh di bangku pendidikan tinggi atau teori-teori yang diperoleh dari hasil banyak mengkaji buku yang membahas tentang kepemimpinan dan sekaligus menerapkannya dalam kepemimpinannya. Selain itu, orang setipe AB sudah tentu banyak belajar dari keberhasilan negara-negara maju dalam melakukan pembangunan. Di sisi lain, kita juga menemukan AB seorang pemimpin yang selain memiliki kecerdasan luar biasa juga memiliki perilaku yang baik. Pemimpin yang memperlihatkan kepercayaan dan rasa dipercaya, bertindak ramah dan perhatian, berusaha memahami permasalahan bawahan, membantu mengembangkan bawahan, dan juga memperlihatkan apresiasinya terhadap ide-ide para bawahan dan memberikan pengakuan atas kontribusi dari keberhasilan bawahan Dalam banyak kasus ketika AB menemukan banyak orang yang `nyinyir` atau mengkritisinya dihadapinya dengan tenang. Ini benar-benar sebuah contoh yang menarik. Yang layak dijadikan pembelajaran bagi setiap orang yang mau terjun menjadi pemimpin. Sebagai penutup, tidak ada salahnya kalau kita masukkan beberapa hasil pembangunan di DKI Jakarta yang merupakan proyek-proyek yang menunjukkan pembangunan yang prestisius berikut ini.

4) 5)
6) 7)
8) 9)

Sumber Gambar:

  1. (https://kumparan.com/kumparannews/infografik-deretan-prestasi-dki-jakarta-di-bawah-kepemimpinan-anies-1z3kl0HJ6fR)
  2. (https://www.cnnindonesia.com/nasional/20221017204218-23-861799/infografis-jaki-aplikasi-super-berbasis-kota)
  3. (https://id.techinasia.com/perkembangan-jakarta-smart-city)
  4. (https://metro.sindonews.com/read/902037/171/proyek-mahal-di-jakarta-era-anies-baswedan-nomor-2-nilainya-rp25-triliun-1664777409)
  5. (https://berita.99.co/infrastruktur-fenomenal-anies-baswedan/)
  6. (https://news.republika.co.id/berita/r634tb428/periset-hanya-338-persen-publik-yang-puas-terhadap-kinerja-anies-baswedan)
  7. (https://www.otosia.com/berita/read/5004286/sirkuit-formula-e-di-jakarta-tuai-pujian)
  8. (https://www.detik.com/edu/foto/d-6319308/go-green-anies-baswedan-resmikan-sekolah-berbasis-net-zero)
  9. (https://wartakota.tribunnews.com/2020/11/08/anies-resmikan-rusun-dp-nol-rupiah-di-kemayoran-dan-cengkareng-ini-harga-cicilan-dan-cara-daftarnya)

By subagio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp chat