Subagio S. Waluyo Sebagai orang yang berkecimpung di dunia pendidikan, satu hari sebelum Aksi Bela Palestina di depan Kantor…
Subagio S.Waluyo Episode TOKOH KITA sudah berakhir sampai TOKOH KITA (20). Sekarang TOKOH KITA sebagai sebutan kata ganti pertama berganti…
Subagio S.Waluyo Apa yang bisa kita katakan dari sebuah kota yang kotor, yang tidak terurus, di sana-sini timbul kemacetan, dan…
Subagio S.Waluyo (ed.) Tanpa terasa kita sudah memasuki masa 21 tahun sejak pertama kali UU Nomor 22 tahun 1999…
Subagio S. Waluyo Apa yang bisa kita katakan dari sebuah kota yang kotor, yang tidak terurus, di sana-sini timbul kemacetan,…
Subagio S.Waluyo Apa yang bisa kita katakan dari sebuah kota yang kotor, yang tidak terurus, di sana-sini timbul kemacetan, dan…
Subagio S Waluyo /I/ Penerjemah buku Tarikh Khulafa, Samson Rahman, dalam Kata Pengantarnya menulis: ”Hanya mereka yang pernah melakukan pekerjaan yang…
Subagio S.Waluyo “Karena memang melihat kekurangan diri sendiri itu lebih sulit. Susah untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri. Akhirnya kita…
Subagio S. Waluyo Sejak diundangkannya UU Nomor 22 tahun 1999 banyak daerah baik di level kota, kabupaten, maupun provinsi menghendaki…
Subagio S.Waluyo “Hei, kamu belum menjawab pertanyaan saya?” “Ss… saya musti jawab apa, Pak?” laki-laki itu terisak. Hatinya tertusuk, nuraninya tersayat, harga dirinya terkoyak. “Jawab! Gitu aja, nangis. Cengeng!” “Bapak keterlaluan… Untuk apa, nanya-nanya kayak gini. Bapak tahu, ini kan konyol, Pak. Kalau bapak mau tembak saya, tembak saja. Ini… tembak saja, Pak.”