Subagio S.Waluyo

Sebagai bahan pelengkap, tidak ada salahnya kita berlatih menulis. Di sini kita langsung saja menulis wacana entah itu wacana deskripsi, eksposisi, petunjuk/tips, atau narasi. Sebagai langkah awal, kita belajar menulis satu paragraf,baik dari foto-foto, gambar-gambar ilustrasi, maupun gambar-gambar karikatur. Sesuai dengan petunjuk penulisan paragraf, sebelum menulis paragraf, kita tentukan dulu masalahnya. Dalam hal ini dari gambar ilustrasi atau karikatur yang ditampilkan kita temukan masalahnya. Setelah menemukan masalah, kita berusaha mencari jawaban masalah yang diajukan. Jawaban dari masalah itu merupakan tema tulisan kita. Dari tema tersebut kita bisa masukkan ke dalam kalimat. Kita sebut kalimat itu sebagai kalimat utama. Dari kalimat utama inilah kita teruskan ke kalimat-kalimat berikutnya yang kita kenal sebagai kalimat penjelas. Dengan cara demikian, kita sudah menulis satu paragraf. Kalau sudah menulis satu paragraf, kita teruskan menulis wacana sesuai petunjuk yang sudah kita pelajari. Agar tidak berpanjang kalam, kita lihat gambar-gambar ilustrasi dan karikatur berikut ini.

1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.

Sumber Foto dan Gambar:

1.(https://www.gramedia.com/literasi/kesenjangan-sosial/)

2.(https://www.idntimes.com/life/inspiration/rahardian-shandy/10-ilustrasi-menohok-gambarkan-ironi-ketimpangan-si-kaya-vs-si-miskin-c1c2).

3.(https://hukamnas.com/contoh-kasus-pelanggaran-hak-warga-negara-serta -penyebabnya)

5.(https://www.kabarpendidikan.id/2021/03/pentingkah-nilai-dalam-dunia-pendidikan.html)

9.(https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/28/150000469/pengertian -pembangunan-berkelanjutan?page=all)

10.(https://ridhme.wordpress.com/2012/07/02/konsepsi-islam-terhadap-ling kungan-hidup-dalam-pembangunan-berkelanjutan/)

***

          Setelah foto-foto, gambar-gambar ilustrasi, dan karikatur-karikatur di atas dijadikan objek untuk penulisan paragraf, berikut ini berita-berita di media online juga bisa dijadikan objek penulisan paragraf. Kita amati baik-baik isi berita-berita di media online berikut ini. Dari isi berita yang termuat di situ kita berupaya menemukan masalahnya. Begitu masalahnya telah ditemukan, kemudian kita coba ajukan pertanyaan. Jawaban dari pertanyaan tersebut merupakan tema tulisan kita. Begitu menemukannya, kita masukkan tema itu ke dalam kalimat utama. Ketika sudah tertulis sebuah kalimat utama, langkah berikutnya kita coba tulis kalimat-kalimat berikutnya (kalimat penjelas) sampai terwujud sebuah paragraf. Kita amati dan pelajari berita-berita berikut ini. Selamat belajar! 

Mahasiswa UI Tewas Korban Tabrak Lari Jadi Tersangka, Pakar Hukum Pidana: Penetapan yang Aneh

Alza Ahdira

– 28 Januari 2023, 19:05 WIB

 PIKIRAN RAKYAT – Polda Metro Jaya memastikan kasus tabrak lari yang melibatkan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Hasya Atallah Syaputra sudah selesai. Pasalnya, polisi sudah menerbitkan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) kasus tersebut.

Dalam kecelakaan ini, polisi memastikan Muhammad Hasya Attallah Syahputra, korban tewas tabrak lari sebagai tersangka. Hal ini sudah dikonfirmasi Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman.

Latif Usman menyatakan penghentian kasus tabrak lari mahasiswa UI dilakukan karena berbagai pertimbangan. Salah satunya karena tersangka sudah ditetapkan dan sudah meninggal dunia.

“Pertama, karena kasus itu telah kadaluarsa. Kedua, tidak cukup bukti. Yang ketiga, tersangka (Muhammad Hasya) sudah meninggal dunia,” ujar Latif Usman.

Latif menjelaskan, pensiunan polisi yang awalnya dituduh akibat kecelakaan ini, ESBW tengah mengendarai mobil di jalur yang benar. Latif menyatakan ESBW tak pernah melanggar hak jalan ketika kecelakaan terjadi.

Sementara itu, Harsya dianggap salah. Ia berada di jalur yang berlawanan sehingga tertabrak Pajero Hitam milik ESBW.

“Dari keterangan-keterangan saksi juga tidak bisa dijadikan tersangka karena dia (pengemudi mobil) dalam posisi hak utama jalan,” ucap Latif.

(https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-016172306/mahasiswa-ui-tewas-korban-tabrak-lari-jadi-tersangka-pakar-hukum-pidana-penetapan-yang-aneh?page=2)

Demo Ricuh Tuntut Tragedi Kanjuruhan,

107 Aremania Ditahan

CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia — Ratusan orang yang mengatasnamakan Arek Malang Bersatu menggelar demo di Kantor Arema FC, Jalan Mayjen Panjaitan, Kota Malang, Minggu (29/1). Namun, demo berujung ricuh hingga perusakan kantor tersebut.Mereka mendesak Arema FC bertanggungjawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang lebih pada awal Oktober 2022 lalu.

Massa aksi sempat diadang penjaga di Kantor Arema FC. Namun, massa tak tinggal diam hingga bentrokan terjadi. Beberapa orang terluka hingga dara bercucuran. Mereka menyampaikan Arema tak peduli dengan para supporter.Tak lama setelah terjadi bentrokan, Satpol PP Kota Malang, Kabag Ops Polresta Malang Kota, dan Kapolsek Klojen tiba di lokasi.Massa menolak kedatangan aparat dan meminta agar tak ikut campur. Salah satu demonstran mendesak agar Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas.

Setelah kantor dirusak, manajemen PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi (PT AABBI) Arema FC Tatang Dwi Arifianto mengatakan pihaknya terbuka untuk berdialog. Ia menyesalkan adanya kejadian tersebut. Menurutnya, kantor bukan hanya sebagai tempat untuk menjalankan operasional, melainkan sebagai tempat untuk berkoordinasi dengan banyak pihak.”Manajemen selalu terbuka untuk berdialog, bahkan kami juga menerima keluh kesah Aremania. Bukan dengan cara merusak rumah kami,” kata Komisaris PT AABBI Tatang Dwi Arifianto dalam rilisnya.Tatang juga meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas perusak kantor dan menitipkan pesan agar aspirasi dilakukan dengan musyawarah untuk mencapai mufakat.”Bagi oknum pelaku yang melakukan perusakan dan anarkisme agar tidak timbul fitnah untuk bisa diungkap. Anarkisme dan perusakan bukan karakternya Arema,” ucap Tatang.

(https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230130082146-12-906412 /demo-ricuh-tuntut-tragedi-kanjuruhan-107-aremania-ditahan)

Hukuman Bagi Para Koruptor Dinilai Masih Kurang Adil

 JurnalPost – Korupsi adalah tindakan setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Sifat tamak merupaka sifat dasar manusia yang tidak pernah puas dan ingi mendapatkan sesuatu yang lebih dari pada orang lain.

Gaya hidup yang harus mewah mengikuti gaya hidup orang lain . Apabila gaya hidup ini tidak seimbang dengan pendapatan seseorang, maka akan mengakibatkan seseorang melakukan segala hal untuk memenuhi kebutuhannya, salah satunya dengan cara melakukan tindak pidana korupsi.

Hukum di indonesia menunjukkan penegakan hukum yang lemah dan mengarah ketidak adilan. Para pelaku korupsi yang merugikan negara ratusan sampai milyaran rupiah hanya diberi hukuman ringan berbanding terbalik dengan pelaku pencurian yang tak seberapa dan hanya merugikan satu pihak malah melebihi hukuman para korupsi. Contoh kasus yang menggambarkan lemahnya hukum di indonesia saat ini.

Kasus korupsi Ketua DPRD Bengkalis, Dana bansos yang di kucurkan Rp 230 miliyar. Adapun praktek bancakan berjamaah dana bansos itu telah merugikan negara Rp. 31 miliyar. Majelis Hakin pengadilan negri Pekanbaru, Riau “Menyatakan terdakwa bersalah dan divonis satu tahun enam bulan penjara” kata ketua Majelis Hakim, Raden Heru Kunto Dewo dalam membacakan putusannya di PN Pekanbaru, Riau, Rabu 31 Mei 2017.

Kasus pidana korupsi tersebut berbanding terbalik dengan nasib pencuri kelas bawah. Seperti halnya kasus pencurian sandal jepit yang dilakukan oleh pelajar inisial AAL (15) Palu, Sulawesi pada November 2010. Pengadilan Negri Palu Rommel F Tampubolon menyatakan melakukan tandak pidana sebagaimana pasal 362 KUHP Pidana tentang pencurian dan dituntut 5 tahun penjara.

Kasus tersebut membuktikan bahwa hukum indonesia sangatlah lemah, Peraturan UU No.20/2002 tentang tindak pidana korupsi mengatur ancaman hukuman untuk para pelaku koruptor seumur hidup, paling singkat 1 tahun penjara dan paling berat 20 tahun penjara. Para penegak hukum harus adil dengan memberikan hukuman yang setimpal dan tidak memandang status mereka. Saya berharap hukum di indonesia ini diberlakukan adil, jujur dan terbuka kepada rakyatnya, agar rakyat merasa mempunyai hak yang sama atas hukum yang berlaku di indonesia.

Penulis: Aprillah Fahan Firdaus/Mahasiswa Ilmu komunikasi,Fisib, Universitas Trunojoyo Madura

(https://jurnalpost.com/hukuman-bagi-para-koruptor-dinilai-masih-kurang-adil/25550/)

14 Januari 2023

Cerita “paling getir” dari dunia pendidikan yang dipaparkan Ganta Semendawai melalui akun twitter @rgantas telah mencuri perhatian warganet di Indonesia.

Ganta mengisahkan temannya bernama Riska yang berjuang melanjutkan kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sampai akhirnya meninggal dunia pada Maret 2021.

“Kala itu Riska hanya memegang Rp130 ribu untuk ongkos perjalanan naik bus dan uang saku seminggu di Yogya. Tentu ini bukan bagian yang terburuk,” tulis Ganta mengawali cerita temannya yang berkampung halaman di Purbalingga, Jawa Tengah.

Riska kemudian menerima pengumuman biaya kuliah yang disebut Uang Kuliah Tunggal atau UKT mencapai Rp3 juta. Nominal itu dianggap melampaui kapasitas kemampuannya.

Persoalan ini bukan hanya dialami Riska, kata Ganta sambil menyitir jajak pendapat yang menunjukkan hampir semua mahasiswa UNY terbebani oleh besaran UKT.

Angka biaya kuliah tersebut diyakini muncul setelah Riska gagal mengunggah berkas-berkas yang diperlukan untuk membayar kuliah sesuai kondisi ekonominya.

“Saat diminta upload beberapa berkas, ia tidak punya laptop. Sehingga ia meminjam hp tetangganya di desa.

“Karena android tetangganya tidak secanggih hp yang sedang Anda pakai. Akhirnya ia tidak bisa upload berkas-berkas yang diminta,” tambah Ganta.

Riska memperoleh bantuan dari guru-gurunya di sekolahnya, sehingga ia bisa duduk di kelas selama semester pertama.

Lalu, semester berikutnya menjadi lebih berat. Ia sempat mengajukan keringanan UKT, namun hanya diturunkan Rp600.000. Tapi, masih ada semester yang akan datang. Perjuangannya “masih belum usai”.

Dan pada akhirnya yang ditakutkan pun terjadi. Semester selanjutnya ia lagi-lagi tidak bisa membayar UKT,” tulis Ganta yang kemudian meyakini Riska cuti kuliah untuk bekerja, demi membayar UKT semester.

Singkat cerita, Ganta menerima kabar temannya sedang kritis.

“Selama ini dia mengidap hipertensi yang amat buruk. Ancaman putus kuliah kian memperburuk keadaannya. Setelah beberapa waktu tidak kuliah, tiba-tiba muncul kabar ia sedang kritis di RS. Pembuluh darah di otaknya pecah,” katanya.

Ganta menyebut kisah Riska sebagai “korban komersialisasi pendidikan”.

Utas ini “ditujukan untuk Menteri Pendidikan Nadiem Makarim,” kata Ganta kepada BBC News Indonesia.

Dalam keterangan kepada media, Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Profesor Nizam, mengaku terkejut dengan cerita mahasiswa dari UNY.

Padahal, menurutnya, tidak boleh ada mahasiswa yang putus kuliah karena alasan ekonomi. Selama ini, kata Prof. Nizam, selalu ada bantuan dari Kartu Indonesia Pintar dari pemerintah dan bantuan dari kampus melalui beasiswa.

(https://www.bbc.com/indonesia/articles/cv2688l557do)

     

Usahakan kita bisa menulis paragraf, baik dari foto-foto, gambar-gambar ilustrasi, dan gambar-gambar karikatur di atas. Jika telah selesai menuliskannya dalam satu paragraf, kita teruskan menuliskannya sehingga menjadi satu wacana. Silakan saja menulis wacana, baik wacana deskripsi maupun eksposisi (kalau mau menulis wacana petunjuk/tips juga boleh).  Hal yang sama juga bisa dilakukan untuk menulis wacana dari berita-berita online di atas. Langkah-langkahnya sama saja. Setelah selesai menulis sebuah paragraf, kita teruskan saja dari paragraf pertama (paragraf pembuka) yang telah kita tulis ke paragraf selanjutnya. Tentang cara-cara meneruskan dari paragraf pembuka ke paragraf isi silakan saja lihat contoh-contohnya yang telah dipaparkan baik di saat kita belajar menulis wacana deskripsi, eksposisi, maupun petunjuk/tips. Bagaimana kalau ada yang berminat menulis wacana narasi berupa cerpen dari berita-berita online di atas?  Silakan saja! Dalam hal pembelajaran penulisan, sangat terbuka setiap orang untuk menuangkan gagasannya. Jadi, kita tidak harus terpaku hanya untuk menulis salah satu wacana saja. Semua orang yang mau belajar menulis sangat terbuka untuk menuangkan gagasannya entah dalam bentuk tulisan wacana deskripsi, eksposisi, petunjuk/tips, atau narasi.

***

          Kalau soal-soal di atas lebih ditujukan untuk menulis paragraf yang kemudian disusul dengan menulis wacana, berikut ini kita diminta menulis wacana. Tentang wacana yang mau ditulis terserah kita. Kalau dalam penulisan paragraf dimulai dulu dari menentukan tema dengan cara menemukan masalahnya, dari situ ditulis kalimat utamanya. Tidak demikian halnya dalam penulisan wacana. Dalam penulisan wacana, dimulai dari sebuah paragraf yang telah kita tuliskan. Nanti dari paragraf tersebut (paragraf pembuka), kita meneruskannya ke paragraf isi (paragraf penghubung atau isi) yang panjangnya kira-kira 3-5 paragraf. Terakhir,sebagai penutup yang berisikan kesimpulan (kalau mungkin ada rekomendasi/saran) kita diminta menulis satu paragraf saja. Tentang petunjuk penulisan wacana, kita sudah mempelajarinya di bahan-bahan terdahulu. Sekarang, kita baca dan pelajari saja paragraf-paragraf berikut ini. Setelah itu, kita tekan tuts-tuts di PC, laptop, atau notebook kita sampai terwujud sebuah wacana. Selamat belajar!

(1) Sampai dengan hari Minggu (15/3-2020) ada 157.476 orang terinfeksi virus Corona. (2) Jumlah itu tersebar di 155 negara termasuk mereka yang ada di kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama (Jepang). (3) Virus Corona yang sampai saat ini belum ditemukan vaksin dan obatnya menelan korban sebanyak 5.845 orang yang meninggal. (4) Meskipun demikian, ada 75.953 orang dinyatakan sembuh. (5) Dengan demikian, wajar saja jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah virus Corona ini sebagai pandemi.
(1) Berbicara tentang penggusuran, seorang Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Hafidz Abbas, dengan tegas menyatakan bahwa penggusuran secara paksa adalah bentuk pelanggaran HAM. (2) Kalau itu sudah jelas pelanggaran HAM, mengapa sampai saat ini pemerintah masih giat melakukan penggusuran? (3) Penggusuran dilakukan terhadap tempat-tempat tinggal masyarakat kecil. (4) Sementara itu, kenapa tidak dilakukan penggusuran terhadap vila-vila mewah yang dibangun orang-orang kaya di pegunungan yang sudah jelas-jelas melanggar peraturan? (5) Kok, hukum yang berlaku di negara ini tidak adil? (6) Artinya, hukum itu diibaratkan `pisau yang tajam ke bawah dan tumpul ke atas`. (7) Hukum itu hanya berlaku untuk orang-orang kecil yang sudah jelas tidak akan ada usaha melawan kalau sudah berhadapan dengan hukum. (8) Untuk kalangan atas, hukum itu tidak berlaku. (9) Hukum di negara ini bisa diatur. (10) Jadi, kita tidak usah berbusa-busa bicara tentang penegakan hukum kalau masih ada sebagian anak bangsa ini masih jadi korban penggusuran. (11) Hukum di negara ini hanya sebatas retorika. (12) Dengan demikian, kita bisa mengatakan negara menutup mata ketika orang-orang kecil terjerat hukum. (13) Tetapi negara akan benar-benar melek matanya kalau menyangkut orang-orang besar, orang-orang berduit, atau orang-orang yang memegang tampuk kekuasaan di negara ini. (14) Negara ini memang belum menjamin sama sekali rasa kenyamanan, keamanan, kesejahteraan, dan ketenangan bagi orang-orang kecil. (15) Orang-orang yang teralienasi!
(1) COGITU Ergo Sum `Aku berpikir maka aku ada`,demikian ungkapan yang disampaikan Rene Descrates. (2) Dari kata-kata yang diungkapkan Rene Descrates itu kita bisa mengatakan bahwa manusia akan diakui keberadaannya kalau dalam hidupnya banyak berpikir. (3) Artinya, dengan berpikir kita bisa menyelesaikan demikian banyak permasalahan yang dihadapi manusia. (4) Permasalahan yang dihadapi manusia itu setelah dilakukan pengkajian — yang juga disertai dengan proses berpikir — akan melahirkan konsep atau teori. (5) Tentu saja konsep atau teori yang dilahirkan itu juga harus diimplementasikan sampai benar-benar menghasilkan sebuah produk. (6) Produk dari hasil implementasi konsep atau teori tersebut diharapkan bisa bermanfaat buat sesama manusia. (7) Produk yang dihasilkan dari aktivitas manusia — sesuai dengan perkembangan zaman — bisa saja suatu saat akan diperbaharui lagi. (8) Boleh jadi sebuah produk yang dinilai baik, di masa berikutnya sudah tidak layak lagi digunakan sehingga perlu dilakukan kajian untuk membuat produk baru lagi.
(1) Peter R. Senn mengungkapkan bahwa ilmu merupakan salah satu hasil usaha manusia untuk memperadab dirinya. (2) Ungkapannya tentang ilmu memberikan isyarat pada kita agar ilmu yang kita pelajari (dalami) bisa membentuk peradaban atau perilaku kita sebagai ilmuwan. (3) Jadi, Peter R. Senn mengajarkan kita untuk tidak memisahkan ilmu dengan moral karena kalau unsur  moral dipisahkan dari ilmu tidak akan membentuk manusia yang beradab. (4) Di balik ungkapan yang disampaikan Peter R. Senn ada pesan yang ingin disampaikan, yaitu jangan sampai ilmu yang kita pelajari merusak perilaku kita sebagai manusia sekaligus ilmuwan. (5) Gambar di atas menunjukkan manusia dengan dua wajah berbeda: wajah orang baik, ramah, penuh senyum dan wajah orang yang bengis, penuh angkara murka, atau orang jahat. (6) Wajah tersebut mengingatkan kita dengan novel yang ditulis Robert Louis Stevenson: Dr. Jekyll and Mr. Hyde yang menceritakan petualangan seorang ilmuwan yang memiliki kepribadian ganda. (7) Maksudnya, di dalam diri Dr. Jekyll ada dua kepribadian yang berbeda, yaitu kepribadian yang menampakkan sisi orang baik dan orang jahat. (8) Meskipun hanya sebuah kisah fiktif, dari novel tersebut kita perlu belajar menghindari dampak yang dimunculkan akibat menyepelekan unsur moral mendalami ilmu pengetahuan. (9) Salah satu dampak yang perlu dihindari adalah munculnya dua kepribadian ganda pada diri seorang ilmuwan.
(1) Politik adalah cara merampok dunia. (2) Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan, untuk menikmati giliran berkuasa. (3) Ungkapan itu dalam dunia politik saat ini memang menjadi sebuah kenyataan, bukan? (4) Coba saja kita lihat di dunia perpolitikan di negara ini  saat ini bukankah praktek-praktek kotor dalam berpolitik sudah benar-benar dilakukan? (5) Permainan kotor itu bukan saja terjadi di masa Orde Baru di masa memasuki Reformasi yang kata orang lebih baik daripada rezim terdahulu ternyata sama saja. (6) Bahkan, permainan politik saat ini bisa dikatakan gila-gilaan.(7) Buktinya, secara terang-terangan aktor-aktor politik di panggung politik melakukan praktek-praktek politik uang. (8) Mereka yang semula tersingkirkan di panggung politik karena kalah dalam pertarungan yang penuh dengan kekotoran pada akhirnya bisa direkrut oleh rezim yang berkuasa(9) Dengan demikian, sebutan oligarki yang pernah muncul di masa Orde Baru tampaknya muncul kembali di masa Reformasi sehingga yang dikatakan W.S. Rendra`Politik adalah cara menggulingkan kekuasaan, untuk menikmati giliran berkuasa` ada benarnya.
(1)  Soe Hok Gie mengungkapkan, `Makin redup idealisme dan heroisme pemuda, makin banyak korupsi`. (2) Ungkapan Soe Hok Gie tentang itu tidak berlebihan. (3) Buktinya, kita bisa menyaksikan pemuda-pemuda yang masih punya idealisme dan jiwa heroisme pantang melakukan tindakan yang menyimpang. (4) Maksudnya, mereka pantang melakukan tindakan yang melawan hukum. (5) Dalam hal ini termasuk tindakan yang melawan hukum adalah seperti yang dikatakan Soe Hok Gie di atas `… makin banyak korupsi`. (6) Agar perilaku positif yang mereka miliki tetap terjaga, kita selaku pendidik perlu memberikan contoh teladan di hadapan mereka. (7) Selain itu, kita terus menjalin hubungan baik dengan mereka. (8) Bahkan, kita siap melakukan pendampingan karena orang-orang muda memiliki jiwa yang rentan, jiwa yang mudah berubah. (9) Dengan cara demikian kita akan menjaga pemuda-pemuda yang masih memiliki idealisme dan heroisme dari penyakit sosial: korupsi.
(1) Ketika seseorang baru pertama kali jatuh cinta, bisa saja dia mengungkapkan kata-kata indah. (2) Adalah John Lennon ( eks pentolan The Beatles) yang menyampaikan di baris pertama dan kedua dalam lirik lagunya,` `Oh my love for the first time in my life/My eyes are wide open`. (3) Di lirik tersebut dia mengatakan kalau mata ini benar-benar terbuka lebar. (4) Saking terbukanya dia bisa melihat semuanya serba jelas. (5) Sampai-sampai angin juga pepohonan terlihat jelas. (6) Bukankah John memang melukiskannya, `I see the wind, oh I see the trees/ Everything is clear in my heart/I see the clouds, oh I see the sky/Everything is clear in our world`. (7) Di sini John menggunakan majas hiperbola. (8) Dia menggunakan gaya bahasa yang mengungkapkan sesuatu secara berlebihan, bahkan terkesan tak masuk akal. (9) Namanya juga orang sedang jatuh cinta, wajar-wajar saja kalau menggunakan ungkapan yang berlebihan. (10) Ungkapan itu seiring dengan bertambahnya usia dan kedewasaan berpikir, lambat-laun pasti mengalami perubahan karena di lirik lagu yang lain (`Jealous Guy`) John menulis, ` I began to lose control/I began to lose control/I didn’t mean to hurt you/I’m sorry that I made you cry/Oh no, I didn’t want to hurt you/I’m just a jealous guy`. (11) Jadi, cinta itu memang benar-benar buta karena bisa membutakan mata hati kita.
(1) `apa gunanya ilmu/kalau hanya untuk mengibuli/apa guna baca buku/ kalau mulut kau bungkam melulu`, tulis Wiji Tukul  di puisinya `Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu`. (2) Tapi, itu sebuah kenyataan bukan kalau seorang akademikus yang tidak menggunakan ilmunya untuk menegakkan kebenaran. (3) Sebaliknya, justru mereka gunakan ilmunya untuk mengibuli. (4)  Wiji juga menambahkan, apa guna baca buku/ kalau mulut kau bungkam melulu`. (5) Artinya, seorang akademikus ketika melihat adanya ketimpangan cenderung diam, bungkam mulutnya. (6) Bukankah buku-buku yang dibaca dan dikajinya membentuk seorang dirinya sebagai seorang akademikus? (7) Jadi, seorang akademikus yang kerap melakukan berbagai kajian seharusnya berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah.
(1) Masalah-masalah penyimpangan sosial sering dijadikan objek oleh karikaturis untuk menyampaikan kritik sosialnya. (2) Kritik sosial yang disampaikan karikaturis disalurkan melalui gambar-gambar karikatur yang dimuat di berbagai media massa, baik media cetak maupun online. (3) Gambar karikatur di atas, misalnya, merupakan salah satu cara menyampaikan kritik sosial sang karikaturis. (4) Gambar karikatur tersebut tampaknya dibuat dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional. (5) Hal itu jelas terlihat di layar TV yang terdapat di gambar karikatur itu. (6) Anak yang sedang makan sambil nonton TV terlihat menangis dan berteriak-teriak. (7) Sementara itu, kedua orang tuanya dengan gawainya asyik bersilancar di dunia maya. (8) Bersilancar di dunia maya tidak ada salahnya asalkan anak juga mendapat perhatian. (9) Jangan karena asyik bersilancar di dunia maya sampai-sampai kurang perhatian pada anak?

(1) Kalau kita melihat karikatur tersebut, kita akan bisa mengambil  kesimpulan bahwa pemekaran daerah itu lebih merupakan kemauan penguasa dan pengusaha. (2) Tidak salah juga kalau dikatakan pemekaran daerah itu wujud dari implementasi pemuasan syahwat politik. (3) Mereka (penguasa dan pengusaha) dengan adanya desentralisasi mengambil kesempatan (perilaku aji mumpung) untuk berebut keuntungan yang namanya kue otonomi daerah. (4) Di mana-mana yang namanya pemekaran daerah yang paling getol melempar isyu ya…siapa lagi kalau bukan anggota dewan yang didukung pengusaha di belakang layar (sengaja di-hidden-kan). (5) Karena itu, kalau pemekaran daerah menyisakan sekian banyak dampak negatif, hal itu lebih disebabkan oleh nafsu serakah mereka yang demikian bernafsu untuk melampiaskan syahwat politiknya.

    

Cukup sepuluh  soal yang perlu kita kerjakan. Walaupun hanya sepuluh soal yang dikerjakan, kita harus mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan tetap fokus. Dengan cara seperti itu tidak mustahil kita akan bisa menulis sepuluh wacana. Sebagai tambahan, kita tidak boleh menyerah walaupun dalam pengerjaannya banyak mengalami kesulitan. Kesulitan yang kita temui harus dilawan. Kalau tidak sekarang melawan kesulitan, kapan lagi kita akan melawannya? Apakah kita harus menunggu kesempatan berikutnya? Kita tidak perlu menunggu kesempatan. Kita tidak perlu sampai benar-benar mood. Menunggu kesempatan dan benar-benar mood tidak bisa kita jadikan alasan untuk menunda. Semoga kita bisa mengerjakannya! Selamat Belajar!

Sumber Gambar: 

(https://primaindisoft.com/blog/7-alasan-mengapa-kita-harus -mengerjakan-pr/#.Y9hnEBdBzIU)

By subagio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp chat