Subagio S. Waluyo

Setelah pada “31. Masalah-masalah Kebahasaan (2)” kita membahas kalimat secara umum, sekarang kita membahas kalimat kompleks, kalimat majemuk, kalimat majemuk kompleks, kalimat efektif, dan kalimat partisipial. Tentang kesemua bahan tersebut bisa dilihat pada uraian berikut ini. Meskipun demikian, karena bahan-bahan yang disampaikan di sini ada kemungkinan masih terbatas, silakan saja mencari bahan-bahan referensi di luar. Di website bisa ditemukan di Ruang Guru, Narabahasa, atau di Brain Academy. Selamat mempelajari kalimat!

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks atau kalimat majemuk bertingkat perlu kita ketahui. Jangan sampai kita terkecoh dengan kalimat majemuk yang biasa kita temui! Untuk jelasnya nanti kita lihat, baik ciri-cirinya maupun contoh-contohnya.

1)   Memiliki subjek dan predikat dalam satu kalimat.

2)   Memiliki konjungsi (kata penghubung).

3)   Memuat gabungan dua peristiwa maupun beberapa kejadian.

4)   Memiliki tanda koma antara klausa utama dan klausa subordinatif.

5)   Memiliki dua verba /struktur atau lebih.

(https://www.ruangguru.com/blog/kalimat-simpleks-dan-kalimat-kompleks)

Informasi Tambahan

Karena kalimat kompleks disusun oleh dua tipe klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif, maka hubungan antar klausanya tidak sederajat atau tidak sejajar. Hubungan antara dua klausa ini bagaikan induk dan anak. Klausa subordinatif selaku anak memiliki sifat bergantung kepada induknya, yaitu si klausa utama. Sementara klausa utama tidak bergantung kepada si anak dan bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, klausa utama juga disebut sebagai induk kalimat, sedangkan klausa subordinatif juga disebut sebagai anak kalimat.

Bergantung maksudnya kayak gimana, sih? Kenapa klausa subordinatif bisa bergantung ke klausa utama?

Maksudnya, ketika kedua klausa tersebut dipisah, klausa utama tetap bisa berdiri sendiri menjadi suatu kalimat lepas dengan kandungan informasi yang tetap jelas. Sedangkan si klausa subordinatif nggak bisa berdiri sendiri menjadi suatu kalimat lepas karena informasi yang dikandung akan menjadi kurang jelas.

(https://www.brainacademy.id/blog/kalimat-kompleks)

Walaupun sama-sama disebut kalimat majemuk, keduanya jelas berbeda terutama pada pemakaian hubungan antarkedua klausa.Yang berbeda pada pemakaian kata penghubung antarkedua klausa. Lihat contoh-contoh kalimat majemuk dan penjelasannya di bawah.

Bandingkan contoh-contoh yang terdapat pada kalimat kompleks di atas dengan kalimat majemuk. Ada perbedaan bukan? Dalam kalimat majemuk ditandai dengan kata penghubung dan, tetapi, atau, sedangkan.

Di Seputar Kalimat Majemuk

Jenis-Jenis dan Contoh Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk dibagi menjadi empat jenis, yaitu kalimat majemuk setara, rapatan, campuran, dan bertingkat. Berikut penjelasan lengkapnya!

1. Kalimat Majemuk Setara

Kalimat majemuk setara terdiri dari klausa-klausa yang memiliki hubungan setara. Kata penghubung atau konjungsi yang biasanya digunakan pada kalimat majemuk setara adalah konjungsi koordinatif, seperti dan, atau, tetapi, sedangkan, lalu, dan kemudian. Berikut adalah jenis-jenis dari kalimat majemuk setara beserta contohnya.

a. Kalimat Majemuk Setara Sejalan

Terdiri dari dua klausa atau lebih yang memiliki kedudukan sejalan. Dihubungkan oleh konjungsi, seperti dan, lalu, ketika, sementara. Contohnya:

  • Ani sedang menggambar dan Budi mandi.
  • Feri main di depan rumah, lalu makan masakan ibunya.
  • Kereta bayi itu didorong ayah ketika menemani ibu membeli baju.

b. Kalimat Majemuk Setara Berlawanan

Terdiri dari dua klausa atau lebih yang saling berlawanan. Dihubungkan oleh kata hubung tetapi, melainkan, sedangkan. Contohnya:

  • Meri tidak pernah lupa menabung, sedangkan Feri selalu menghabiskan uangnya.
  • Jono baru saja sampai rumah, tetapi adiknya tidak ada di rumah.
  • Ayah tidak membeli mobil baru, melainkan mobil bekas.

c. Kalimat Majemuk Setara Hubungan Sebab-Akibat

Terdiri dari dua klausa yang menunjukkan hubungan sebab akibat. Dihubungkan oleh konjungsi sebab, karena, sehingga, maka. Contohnya:

  • Roni memakan makanan terlalu pedas, sehingga ia jadi diare.
  • Sinta bangun kesiangan, sebab ia tidur terlalu malam kemarin.
  • Nita mampu menjadi juara kelas karena ia selalu belajar dengan tekun.

d. Kalimat Majemuk Setara Penguat

Kalimat ini memiliki klausa yang berfungsi sebagai penguat klausa lainnya. Contohnya:

  • Pak Rudi memang terkenal pelit, terlebih pada orang yang tidak ia sukai.
  • Andi sudah sering ditegur, bahkan ia mendapatkan SP dari atasannya.
  • Fuad adalah anak yang sopan, terlebih pada orang tua.

e. Kalimat Majemuk Setara Pemilihan

Kalimat majemuk ini memiliki dua klausa atau lebih yang merupakan pilihan. Contohnya:

  • Anak itu bisa mendapatkan beasiswa berupa uang pesangon atau belanja buku setiap bulan.
  • Saya harus membersihkan rumah terlebih dahulu atau tidak diijinkan untuk menonton konser nanti malam.
  • Ratih menjadi bingung harus pergi bersama Galih atau Sari.

f. Kalimat Majemuk Setara Berurutan

Kalimat majemuk setara berurutan merupakan kalimat majemuk yang memiliki kelompok kata yang saling berurutan. Contohnya:

  • Ali akan belanja sayur dahulu sebelum pulang ke rumah.
  • Sesudah berdagang di pasar kemudian ibu melakukan tugasnya di rumah.
  • Ani akan berkunjung ke rumah pamannya dulu setelah itu ia akan pergi ke rumah temannya.

2. Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat majemuk rapatan merupakan kalimat majemuk yang memiliki beberapa kalimat tunggal untuk dijadikan sebagai satu kalimat utuh. Biasanya, kalimat ini akan dipisah atau digabung dengan menggunakan tanda baca koma (,). Konjungsi yang biasa digunakan pada kalimat majemuk rapatan, antara lain dan, juga, serta, dan lain lain. Contohnya:

  • Diah membeli sayur. Diah membeli gula. Diah membeli beras.Kalimat ini dapat digabung menjadi Diah membeli sayur, gula, dan beras.
  • Ayah memakan sayur bayam. Ayah memakan tempe. Ayah memakan tahu.
    Kalimat ini dapat digabung menjadi Ayah memakan sayur bayam, tahu, dan tempe.
  • Ani sedang duduk di teras. Ani sampai melamun. Kalimat ini dapat digabung menjadi Ani sedang duduk di teras bahkan sampai melamun.

(https://www.ruangguru.com/blog/mengenal-kalimat-majemuk)

Kalau kalimat-kalimat majemuk di atas terdiri atas dua klausa, kalimat majemuk kompleks bisa lebih dari tiga klausa. Yang dua klausa saja sudah banyak bikin kita pusing, bagaimana yang tiga klausa atau lebih? Tapi, tidak ada kata mundur, harus terus maju!

 

Contoh-Contoh tambahan:

1.   Kapten tim kami setuju dengan keputusan wasit menganulir gol tersebut, tetapi pemain lawan menentang karena mereka merasa tidak tidak terjebak offside.

2.   Morello mengumumkan bahwa ia akan merilis album solo terbarunya dan gitaris band RATM itu berjanji akan melakukan eksperimen paling gila yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Kalimat Efektif

Ketika berbicara tentang kalimat efektif, apa yang terlintas di benak kita? Apakah kalimat efektif itu kalimat yang pendek-pendek? Jawabannya belum tentu kalimatnya pendek-pendek. Kalimat efektif sederhananya bisa kita katakan kalimat yang mudah dipahami oleh orang lain dengan tepat. Kalau menulis, tulisan kita bisa ditangkap isinya atau muatan yang terkandung di dalamnya. Tentang pengertian, ciri-ciri, contoh-contoh, kalimat efektif bisa kita lihat pada slide-slide di bawah ini. Selain itu, juga ada tambahan (walaupun sedikit) yang dikutip dari Ruang Guru tentang contoh-contoh kalimat yang tidak efektif dan efektif. Silakan dibaca dan dipelajari bahan-bahan yang membahas masalah kalimat efektif berikut ini.

Sedikit Tambahan tentang Kalimat Efektif

Berikut adalah beberapa contoh kalimat efektif dan kalimat tidak efektif yang bisa kita gunakan sebagai referensi dalam membentuk suatu kalimat.

Kalimat Tidak Efektif Kalimat Efektif
1.   Baik karyawan baru atau karyawan lama dikenakan peraturan yang sama.

2.   Walau masih pagi buta, tapi dia sudah mulai bekerja.

3.   Hendry adalah merupakan salah satu murid yang berprestasi.

4.   Ibu pergi ke toko dan Ibu membeli roti juga selai.

5.   Bulan lalu, banyak kucing-kucing yang divaksin secara gratis.

6.   Banten merupakan provinsi yang termasuk salah satu provinsi di Pulau Jawa.

7.   Ada beragam macam aksesoris yang dijual di sana.

8.   Demi untuk anaknya, beliau rela bekerja banting tulang seharian.

9.   Johnny adalah mahasiswa paling tertinggi di kampus.

10.  Kritik yang disampaikan olehnya akan dipertimbangkan oleh pihak kami.

11.  Taman bermain itu sangat ramai sekali saat akhir pekan.

12. Maria rajin belajar agar supaya nilainya bagus.

13.  Hari ini, para siswa-siswi SMP 3 memakai baju batik untuk merayakan Hari Batik Nasional.

14.  Setelah beraktivitas seharian, kemudian Reni beristirahat di kamar.

15.  Meski pintar, namun ia tidak pernah sombong.

1.   Seluruh karyawan dikenakan peraturan yang sama.

2.   Walau masih pagi buta, dia sudah mulai bekerja.

3.   Hendry adalah salah seorang murid berprestasi.

4.   Ibu pergi ke toko untuk membeli roti dan selai.

5.   Bulan lalu, banyak kucing yang divaksin secara gratis.

6.   Banten merupakan provinsi yang berada di Pulau Jawa.

7.   Ada beragam aksesoris yang dijual di sana.

8.   Demi anaknya, beliau rela banting tulang seharian.

9.   Johnny adalah mahasiswa paling tinggi di kampus.

10. Kritik yang ia sampaikan akan kami pertimbangkan.

11.  Taman bermain itu sangat ramai saat akhir pekan.

12. Maria rajin belajar supaya nilainya bagus.

13. Hari ini, siswa-siswi SMP 3 memakai baju batik untuk merayakan Hari Batik Nasional.

14. Setelah beraktivitas seharian, Reni beristirahat di kamar.

15. Meski pintar, ia tidak sombong.

(https://www.ruangguru.com/blog/kalimat-efektif)

Kalimat Partisipial

Dalam berbahasa Indonesia seringkali tanpa kita sadari memasukkan kata-kata asing ke dalam kalimat-kalimat yang kita tulis. Bukan hanya itu, kita pun seringkali menggunakan struktur bahasa asing. Salah satu pengaruh yang sering tanpa kita sadari adalah menggunakan verba di awal kalimat. Penggunaan verba di awal kalimat jelas-jelas merupakan pengaruh asing. Berikut ini bisa kita lihat struktur kalimat dari bahasa asing yang sedikit banyak mempengaruhi kita ketika berbahasa Indonesia.

a)    Speaking before the students, the Minister stated that there would be no changes in school curricula.

b)   Following the guidebook, he repairs his computer.

c)    Accompanied by pianist Donna and the vocals of Donni Pulungan and Tomi Awuy, Sutardji read his poems in his famous drunkard style.

Struktur kalimat-kalimat di atas dalam bahasa Inggris disebut partisipial atau present participle atau active participle dan struktur semacam itu sangat lazim dalam bahasa tersebut. Akan tetapi, jika pola itu digunakan untuk membuat kalimat dalam bahasa Indonesia struktur tersebut menjadi jelas tidak benar. Hal itu disebabkan bahwa kalimat kompleks bahasa Indonesia ragam baku tidak mengizinkan verba mendahului kalimat inti. Untuk lebih jelasnya tentang kalimat partisipial, silakan dipelajari saja slide-slide di bawah ini.

          Usai sudah pembahasan kita tentang masalah kalimat. Ternyata, bahan yang dibahas cukup banyak. Meskipun demikian, slide-slide yang memuat isi materi, contoh-contoh, dan perbaikan-perbaikannya plus uraian-uraian di luar slide masih dirasakan kurang. Untuk menutupi kekurangan itu, tidak ada salahnya kita berusaha mencari, baik berbagai buku yang diterbitkan dalam bentuk buku-buku cetak maupun buku-buku online. Cukup banyak buku tata bahasa Indonesia yang secara khusus membahas masalah kalimat. Kalau masih dirasakan kurang, bisa juga dicari di website seperti di Ruang Guru atau di Brain Academy. Diharapkan dengan banyak mengkaji kalimat dari berbagai sumber, kita akan semakin memahami konsep tentang kalimat. Kita pun dengan mudah bisa menerapkannya ketika menulis, baik ketika menulis paragraf maupun wacana. Wallahu a`lam bissawab.

                                                                              

Sumber Gambar:

By subagio

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

WhatsApp chat